Menjelajahi Waduk Darma, Ikon Wisatanya Kuningan Jawa Barat

 Menjelajahi Waduk Darma, Ikon Wisatanya Kuningan Jawa Barat

Gambar pengunjung sedang berfoto di depan tulisan Waduk Darma, pada 

Kamis (1/6/2023).

(Foto : Yuninar Shirin Ibadia)

KUNINGAN - Waduk Darma adalah salah satu ikon wisata Kuningan, Jawa Barat yang ramai dikunjungi terutama saat liburan panjang dan weekend. Waduk ini dulunya dibangun pada zaman kolonial Belanda untuk pengairan lahan tebu dan pabrik tebu yang berada di sekitar waduk.Waduk Darma ini juga merupakan pusat pengairan untuk wilayah Cirebon, Kuningan, dan wilayah yang ada di sekitarnya. 

"Kalau dituntut dari zaman dahulu Waduk Darma ini dibangun pada zaman kolonial Belanda, dan waduk ini termasuk salah satu bendungan di Jawa Barat yang dibangun oleh Belanda," jelas Apon, petugas humas  Waduk Darma, pada Kamis (1/6/2023).

Dahulu 70% dari Waduk Darma ini merupakan tanah Desa Jagara dan 30%-nya adalah tanah Desa Sakerta beserta desa lain. Luas dari waduk ini kurang lebih 400 hektare (ha) dengan 360 ha adalah Desa Jagara dan 40 ha merupakan desa-desa yang berada di sekitarnya. 

"Luas waduk ini kurang lebih 400 ha. Berdasarkan hasil pendataan wilayah pengairan waduk yang dilaksanakan tahun kemarin yaitu tahun 2022, 360 ha itu termasuk Desa Jagara dan 40 ha atau sisanya merupakan desa-desa yang berada di sekitar sini," kata Apon. 

Dengan luas yang mencapai 400 ha tersebut, pengunjung dapat menikmati air waduk yang jernih dan alam sekitarnya yang hijau. 

Waduk ini juga dikelilingi bukit-bukit hijau yang menawarkan pemandangan yang menyejukkan mata dan memberikan pengalaman yang menyenangkan.

Pengunjung yang datang tidak hanya dari penduduk lokal melainkan juga dari luar kota. Birunya aliran sungai dan luasnya waduk ditambah keelokan Gunung Ciremai menjadi alasan mengapa Waduk Darma banyak dikunjungi wisatawan.

Perjalanan kami mengunjungi Waduk Darma ditempuh selama kurang lebih 1 jam dari tempat penginapan. Tarif masuk Waduk Darma hanya Rp10.000. Sebagai tambahan, pengunjung yang membawa kendaraan seperti motor dikenai tarif parkir Rp5.000 dan mobil dikenai Rp15.000.  

Saat memasuki ke dalam Waduk Darma, terlihat gazebo yang terbuat dari kayu berjejeran di tepi waduk. Gazebo berwarna coklat itu dibangun saat revitalisasi waduk. Ini ditujukan kepada pengunjung untuk beristirahat atau sekadar duduk menikmati keindahan Waduk Darma. 

Ketika merasa lapar, pengunjung dapat mendatangi foodcourt yang telah disediakan oleh pengelola Waduk Darma. Di foodcourt menyediakan aneka ragam makanan khas Sunda yang menjadi daya tarik pengunjung seperti karedok, pecel, gado-gado, dan ketoprak. Selain menu khas Sunda, di foodcourt juga tersedia juga berbagai menu lainnya seperti bakso, nasi goreng, hingga ikan bakar. Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau.

Terdapat pula fasilitas umum seperti musala, gazebo, dan toilet. Pengunjung dapat menyewa layanan sepeda listrik atau skuter listrik. Pengunjung dapat menggunakan layanan tersebut untuk berkeliling di kawasan Waduk Darma agar terlepas dari rasa bosan dan suntuk.

 

Fasilitas gazebo yang ada di Waduk Darma

(Foto : Winda Aprilia Maharani)

Namun demikian, ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi oleh pengunjung, yaitu membuang sampah pada tempatnya, tidak merusak fasilitas, menjaga ucapan, dan saling menghargai. 

Konon, bagi pasangan berpacaran yang mengunjungi Waduk Darma akan putus saat mereka pulang ke rumah. 

"Jangan pacaran di Waduk Darma nanti putus, jangan bicara kasar atau enggak sopan, harus saling menghargai," ucap Apon.

Meskipun mitos tersebut sudah tersebar luas, namun hal tersebut tidak menyurutkan keinginan pengunjung untuk berwisata di Waduk Darma. 

 

Dermaga terapung untuk wahana perahu di Waduk Darma

(Foto : Winda Aprilia Maharani)

Di sisi lain, terdapat sebuah dermaga terapung yang menjadi ikon andalan  Waduk Darma. Tampilannya kini terlihat lebih aesthetic karena telah direvitalisasi. Dermaga terapung menyediakan wahana perahu yang dapat dinaiki pengunjung dengan tarif Rp20.000 per orang. Dengan harga yang terjangkau, pengunjung dapat mengelilingi Waduk Darma selama 1 jam. Pengunjung dapat melihat nelayan yang sedang mencari ikan, pemandangan Gunung Ciremai dari kejauhan, dan merasakan semilir angin yang menyejukkan.

Adapun Waduk Darma tutup pada pukul 16.00 sore. Meskipun begitu, pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan sunset dari Waduk Darma diperbolehkan. Gerbang Waduk Darma akan ditutup apabila para pengunjung sudah meninggalkan Waduk Darma.

Komentar

Postingan populer dari blog ini